Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Rapor Merah Investasi Asuransi Jiwa

  Kinerja investasi mayoritas pemain besar asuransi jiwa menurun tajam. Penurunan investasi di industri asuransi jiwa mencapai 66,7%. Asu...

 
Kinerja investasi mayoritas pemain besar asuransi jiwa menurun tajam. Penurunan investasi di industri asuransi jiwa mencapai 66,7%. Asuransi jiwa mana saja yang kinerja investasinya terkoreksi? Apriyani Kurniasih
PERLAMBATAN ekonomi global yang terjadi sepanjang 2013 telah memengaruhi kinerja pasar modal Indonesia. Kekhawatiran akan pengurangan kebijakan stimulus Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat (AS), menjadi salah satu pemicunya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun lalu ditutup pada posisi 4.195,6, menurun 3,47% dibandingkan dengan awal Januari 2013. Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana juga menurun 1,84%. Sementara, kapitalisasi pasar menurun 19,63% akibat berbagai tekanan yang ada.
Gejolak di pasar modal turut memengaruhi kinerja investasi asuransi jiwa. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), hingga Desember 2013, dana kelolaan asuransi jiwa mencapai Rp251,5 triliun, tumbuh 10,8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp227,07 triliun.
Namun, peningkatan tersebut tak diimbangi dengan hasil investasi, yang mengalami tekanan sejak kuartal ketiga 2013. Alhasil, sepanjang 2013 hasil investasi asuransi jiwa menurun signifikan, yakni sebesar 66,7% (year on year atau yoy) atau menjadi Rp7,1 triliun.
Penurunan hasil investasi asuransi jiwa turut dikontribusi oleh menurunnya kinerja investasi di beberapa perusahaan asuransi jiwa besar. Berdasarkan data Biro Riset Infobank (birI), rasio investasi (rasio pendapatan investasi neto terhadap rata-rata investasi) Prudential Life Assurance (Prudential) menurun dari 3% pada 2012 menjadi 1% pada 2013. Hasil investasi Prudential pun menurun 111,20%, dari Rp3,53 triliun menjadi minus Rp395,04 miliar.
Penurunan rasio investasi juga dialami Manulife Indonesia (Manulife), dari 18,06% pada 2012 menjadi 6,42% pada 2013. Hasil investasi Manulife mencatatkan penurunan sebesar 80,66%, dari Rp3,80 triliun pada 2012 menjadi Rp735,78 miliar pada 2013.
Demikian pula dengan AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri). Rasio investasi AXA Mandiri menurun dari 16% menjadi minus 1%. Hasil investasi AXA Mandiri pun menurun dari Rp526,57 miliar menjadi minus Rp756,83 miliar.
Berdasarkan analisis Biro Riset Infobank, rata-rata rasio investasi industri keuangan sepanjang 2013 mencapai 7%. Artinya, perusahaan asuransi yang memiliki rasio investasi sama dengan atau di atas 7% kinerjanya terbilang masih cukup baik. Beberapa perusahaan yang rasio investasinya sama dengan atau di atas 7%, di antaranya Generali Indonesia (7,92%), Cigna (8%), Allianz Life Indonesia (9%), dan Avrist Assurance (206,99%).
Menurut analisis AAJI, menurunnya hasil investasi asuransi jiwa sepanjang 2013 telah memengaruhi pendapatan premi industri asuransi jiwa, terutama premi bisnis baru. Premi bisnis baru asuransi jiwa tahun lalu menurun 4,4% dibandingkan dengan periode 2012. Jika pada 2012 premi bisnis baru asuransi jiwa mencapai Rp75,01 triliun, pada 2013 angkanya menurun menjadi Rp71,73 triliun. (*)

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images

Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com