Perencanaan Pendidikan
Perencanaan Pensiun
TUNDA LAGI… TUNDA LAGI…
16.45
Dalam Kelas Workshop Make Your Own Plan yang biasa kami adakan, kami sering mengingatkan peserta untuk segera berinvestasi sedini mungkin dan tidak melakukan penundaan,
Sebenarnya bukan besarnya jumlah investasi yang kami tekankan, tapi memulainya sedini mungkin itu yang terpenting.
Dalam perhitungan compounding interest waktu sangat berperan penting dalam investasi. Banyak yang tidak menyadari bahwa penting sekali untuk memulai investasi sedini mungkin.
Coba perhatikan 2 kasus berikut..
Pertama Cerita Pak Siap dan Pak Telat dalam membuat Dana Pensiun,
Kedua Cerita Ibu Dian yang akan membuat Dana Pendidikan untuk anaknya yang bernama Fadhil.
Yuk kita simak cerita yang pertama..
Ada 2 orang yang sama ingin memulai untuk membuat dana pensiun
Kedua orang ini sama-sama berusia 30 tahun, Sebutlah Pak Siap dan Pak Telat.
Pak Siap pada saat ini usia 30 tahun sudah dapat menyisihkan 1 juta per bulan sehingga dalam waktu 1 tahun Pak Siap sudah dapat menyisihkan 12 Juta per tahun. Tiap bulan Pak Siap menyisihkan 1 juta dan diletakan di Reksa Dana Saham dengan perkiraan return sebesar 25% per tahun.
Pada kasus ini Pak Siap hanya berinvestasi di 5 tahun pertama yaitu di usia 30 – 34.
Dalam waktu 25 tahun pada saat usia pensiun 55 tahun ternyata hasil investasi hanya dalam waktu 5 tahun menghasilkan Rp.12.728.380.369
Sedangkan Pak Telat baru memulai investasi di usia 35 Tahun sebesar 1 juta per bulan selama 20 tahun di Reksa Dana Saham dengan perkiraan return 25%, Maka yang dihasilkan Pak Telat selama 20 tahun adalahRp.8.398.892.136
Kita coba lihat tabel investasi yang dilakukan Pak Siap yang sudah memulai berinvestasi 5 tahun lebih dulu daripada Pak Telat.
Dilihat dari tabel dan Anda pasti menyadari bahwa artinya memulai Investasi lebih dulu walaupun dengan jumlah yang sedikit (Pak Siap hanyaRp.60.000.000,- dibanding Pak Telat Rp.240.000.000,-) akan menghasilkan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan yang telat berinvestasi.
Di account twitter kami selalu mengingatkan:
berinvestasi sedini mungkin menghasilkan hasil yang lebih besar dibanding menundanya di masa mendatang sehatkan dulu keuangan sebelum berinvestasi
berinvestasi sedini mungkin menghasilkan hasil yang lebih besar dibanding menundanya di masa mendatang sehatkan dulu keuangan sebelum berinvestasi
2 hal tersebut tentang kesehatan keuangan dan penundaan yang selalu kami ingatkan kepada peserta-peserta workshop kami.
Jika tadi kita sudah paham tentang cerita Pak Siap dan Pak Telat, sekarang kita coba lihat Cerita Ibu Dian yang ingin membuat Dana pendidikan untuk anaknya Fadhil yang saat ini berusia 8 tahun atau kelas 3 SD.
Bu Dian berniat untuk mengkuliahkan anaknya Fadhil ke kedokteran, biaya kuliah di kedokteran saat ini senilai Rp.200.000.000,- jika inflasi biaya pendidikan sebesar 15% maka biaya nya 10 tahun lagi akan menjadiRp.809.111.547,14
Usia anak | 8 tahun | |||
Biaya kuliah Saat ini | Inflasi pendidikan | Jangka waktu | Biaya dimasa yang akan datang | |
Rp200.000.000 | 15% | 10 | Rp809.111.547,14 |
Nah jika Ibu Dian mulai menyisihkan selama 10 tahun di reksa dana saham dengan rata-rata return dengan Dollar Cost Averaging sebesar 25% maka Ibu Dian hanya perlu menyisihkan untuk investasi sebesar Rp1.550.226,74
Sedangkan jika Ibu Dian dalam waktu 10 tahun menggunakan tabungan dengan bunga 2,5% maka yang disisihkan pada tabungan sebesar Rp5.941.837,55
Ternyata beda instrumen yang digunakan antara Reksa Dana Saham dibanding tabungan
Rp5.941.837,55 : Rp1.550.226,74 = 3,83 kali lipat lebih sedikit dibanding menggunakan tabungan.
Nah bagaimana dengan target tujuan yang sama Rp.809.111.547,14, jika Bu Dian menunda untuk menyisihkannya dalam waktu 9 tahun Berapa Reksa Dana Saham yang disisihkan per bulan? Dan Berapa Tabungan yang perlu disisihkan?
Dalam waktu 9 tahun reksa dana saham yang disisihkan Rp2.038.042,08 dan jika dalam bentuk Tabungan Rp6.688.296,77
Jika Bu Dian menunda 1 tahun saja jika sama-sama mengunakan reksa dana saham adalah sebesar
Rp2.038.042,08 / Rp1.550.226,74 = = 131,47%
Sedangkan jika Bu Dian menunda 1 tahun dengan mengunakan tabungan adalah sebesar
Rp6.688.296,77 / Rp5.941.837,55 = = 112,56%
Dapat kita lihat bahwa penundaan selama 1 tahun di reksa dana saham yang disisihkan butuh 31,47% lebih besar dibanding Bu Dian memulainya 1 tahun lebih dulu, padahal kenaikan penghasilan tiap tahunnya rata-rata tidak sampai lebih dari 20% per tahun.
Sesungguhnya Dana Pendidikan Anak itu sangatlah murah dan tidaklah mahal jika Anda memulainya jauh-jauh hari, Itu mengapa bagi keluarga-keluarga yang suka menunda untuk merencanakan keuangan akan selalu merasa kesulitan untuk menyisihkan, karena rata-rata kenaikan (akibat penundaan) yang disisihkan diatas 30% sedangkan kenaikan penghasilan tidak lebih dari 20% per tahun.
Bagaimana jika ditunda 2 atau 3 tahun kemudian?
Detailnya Anda bisa lihat seperti tabel di bawah ini
Jangka waktu | RDS 25% | Perbedaan Investasi per tahun | Perbedaan Investasi dan Menabung | Tabungan 2,5% | Perbedaan Menabung per tahun |
10 | Rp1.550.226,74 | 31,47% | 3,83 | Rp5.941.837,55 | 12,56% |
9 | Rp2.038.042,08 | 32,57% | 3,28 | Rp6.688.296,77 | 13,96% |
8 | Rp2.701.892,41 | 34,11% | 2,82 | Rp7.622.243,40 | 15,77% |
7 | Rp3.623.446,31 | 36,30% | 2,44 | Rp8.824.030,25 | 18,17% |
6 | Rp4.938.690,50 | 39,55% | 2,11 | Rp10.427.578,51 | 21,54% |
5 | Rp6.892.004,10 | 1,84 | Rp12.673.946,15 | 26,60% | |
4 | – | Rp16.045.248,92 | 35,03% | ||
3 | – | – | Rp21.666.423,26 | 51,90% | |
2 | – | – | Rp32.912.278,05 | 102,53% | |
1 | – | – | Rp66.656.856,83 |
0 komentar